Dua tipe motor sport 250 cc mulai bersaing dipasaran Indonesia, yaitu Kawasaki Ninja 250 dan Minerva Sachs 250 keduanya memiliki tampang keren dan sangat menggoda untuk dimiliki. Ninja 250 menang start karena sudah dipasarkan sejak Maret 2008, sementara Sachs 250 baru bisa dibeli pada awal juli 2009.

Sampai dengan april lalu, Ninja 250 sudah dimiliki lebih dari 8 ribu orang bikers diseluruh Indonesia sehingga sudah terbukti performanya, sedangkan Sachs 250 baru sebatas uji coba di seputaran hotel Sultan Jakarta. Tetapi meski begitu mulai dari saat launching minggu lalu hingga sekarang sudah ada 110 inden jelas Kristianus J.S, Kepala Divisi Sales & Marketing PT Minerva Motor Indonesia (MMI).
Minerva Sachs 250 type R
Dapur Pacu
Dari tampang luar kedua motor ini tampil sama keren, tetapi mesin yang digunakan keduanya berbeda, Ninja 250 menggunakan mesin parallel twin (2 silinder sejajar) masing-masing berkapasitas 124,5cc DOHC, atau 249cc, untuk versi Indonesia mesin kelas dunia ini sanggup menghasilkan tenaga sebesar 36HP, sedang yang versi eropa malah lebih seram yaitu mampu menghasilkan tenaga sebesar 45HP. Memiliki 6 percepatan serta 8 buah klep yang didinginkan Liqued Cooled (pendingin radiator). Karburator masih digunakan sebagai penyuplai gas bakarnya, tetapi sudah mengaplikasikan two barrel dengan diameter venturi 30mm buatan Keihin. Mesin yang sudah diproduksi oleh Kawasaki sejak tahun 1986 ini sanggup digeber 0-100 km/jam hanya dalam waktu 5,7 detik. Bobot Ninja 250 sekitar 169 Kg.
Minerva Sachs 250
Sedang Sachs 250, masih satu silinder berkapasitas 247cc SOHC twin valve (2 klep) dengan lima percepatan. Mesin yang silindernya sudah bercoating ceramics mampu menghasilkan tenaga sebesar 20.5 HP, tenaga tersebut dihasilkan setelah mesin standart dari pabriknya di Thailand di setting ulang karena hanya mampu menghasikan tenaga maksimal 18HP. Tetapi angka tersebut didapatkan berdasar klaim pabrikan, belum terukur langsung saat dikendarai. Tipikal mesin Sachs 250 lebih ke Over bore, karena single silinder tetapi harus bervolume gede, jadi diameter piston harus sebesar mungkin, karena strokenya hanya 59,9mm maka diameter pistonnya digedein sampai 72,5mm. Meski telah dilengkapi balancer shaft tetapi efek over bore akan tetap terasa (vibrat dan temperatur tinggi) sehingga mempengaruhi efisiensi kerja mesin, pada akhirnya HP motor akan berkurang. Payahnya motor dengan berat sekitar 123 Kg ini mesinnya hanya didinginkan oleh air cooled.
Sejarah Perusahaan
Siapa yang tidak kenal merk Ninja milik Kawasaki, motor yang didesain di Jepang ini tidak asal bikin, Ninja 250 keluaran terbaru sampai diuji dengan menggunakan terowongan angin sebuah fasilitas yang biasanya digunakan untuk menguji pesawat terbang dan moge-moge Kawasaki. Soal mesin memang digambar di Jepang tetapi juga diproduksi di sejumlah negara dengan standar ketat yang sama.
Sedangkan Sachs 250, bodynya adalah karya Megelli khususnya Barry Hall yang merupakan desainer terkenal asal Inggris yang antara lain menghasilkan motor produksi MV Agusta (grup besar Italia yang memproduksi Ducati) dan Triumph. Sehingga wajar tampang Sachs 250 mirip dengan Ducati Monster. Hanya saja meski digambar di Eropa, tulang rangka dan body Sachs 250 diproduksi di Asia. Sekitar 70% di Taiwan dan sisanya di China. Bahan baku dan standar produksi tetap Eropa, Produksi dilakukan di Asia tentu saja untuk menekan harga. Soal mesin Sachs versi Indonesia (Minerva 250 type S,M dan R) memakai mesin buatan Sachs Jerman, Tetapi sekali lagi meski dari Jerman, mesin tsb diproduksi di Thailand karena Sachs memiliki pabrik di negeri gajah putih.
Minerva Sachs 250 type M Supermoto
Perlu diketahui, Sachs adalah salah satu pabrikan motor tertua di Jerman. Sayangnya dikabarkan sahamnya kini tinggal secuil karena pabrikan mesin motor itu kini sebagian besar sahamnya dikuasai kelompok Taipan asal Hongkong. Sedang brand Minerva bukan lah pemain baru dan juga bukan merk asli Indonesia, Taiwan atau China. Karena Minerva juga dikenal sebagai pabrik motor yang berdiri sejak awal 1900-an di Jerman. Sejak 2008, Minerva dan Sachs melakukan CoBranding dan joint manufacturing dengan Sachs Fahrzeug dan Motorentechnik Germany yang kemudian dikenal dengan Minerva Sachs.
Minerva Sachs 250 type S Naked bike
Harga
Ninja 250 diIndonesia dibandrol dengan harga Rp.47juta atau Rp.46,5 juta (OTR Jakarta). Nilai ini tergolong murah karena di Australia motor ini dijual dengan harga Rp.60jutaan. Sedangkan Minerva seri S (naked bike) dijual seharga Rp.25,9juta, sedang versi M (supermoto) dijual seharga Rp.26,9juta. Termahal yaitu seri R (berbaju full fairing) dijual seharga Rp.28,9juta. Harga ini juga jauh lebih murah dibanding di Amerika, karena disana dijual seharga $3000-3.500 untuk menebus Megelli 250, yang beda cuma mesin saja, versi Amerika menggunakan mesin SYM (Sang Yang Motor company) buatan Taiwan meski pada calternya tetap memakai label Megelli. Tenaga yang dihasilkan juga lebih rendah yaitu 16,2HP.
Soal after sales, Ninja jelas didukung oleh PT Kawasaki Motor Indonesia karena sudah puluhan tahun menjelajah pasar Indonesia, suku cadang Ninja 250 pasti mudah didapat. Sedangkan Sachs 250, PT MMI yang mengklaim berpengalaman sembilan tahun di industri sepeda motor (Memproduksi dan mengedarkan Loncin) sudah didukung oleh leasing besar buat fasilitas kredit, outlet-outlet juga mulai banyak dibuka disejumlah kota.